REPORTASE
MERANGKAI SEBUAH KISAH
Oleh : ANI NUR’AINUL MUTHOHIROH, S.Ag., M.Pd.I
(Juara Harapan 1 Guru Prestasi Kemenag Tingkat Provinsi Jawa Timur)
Pagi itu, Rabu, 14 Agustus 2019, tiba-tiba dua gadis cantikmengucapkan selamat untukku. Aku bingung.
“Selamat ya bu An…”, ucap mereka
“Hah…???? Selamat apa ini?” tanyaku
Tapi mereka menjawab, “Ah Bu Ani sok gak tahu.” Aku bingung juga. Kemudian mereka menjawab, “Bu Ani Gupres, kan?
Aku tak tahu harus menjawab apa. Untuk menghilangkan arasa penasaran, aku menuju ruang guru untuk meraih ponselku. Ruang guru terlihat sepi. Sampai ada teman yang memberi ucapan selamat untukku. Sesaat aku tertegun tak percaya, melilhat pesan-pesan di ponsel itu. Sedikit menyadarkan aku, ketika satu persatu teman dan para senior memberi ucapan selamat untukku.
Masih terasa jelas, ketika aku ditunjuk Bapak Kepala Sekolah mewakili sekolahku untuk maju ke ajang bergengsi di kota kecilku. Aku hanya memiliki waktu 2 hari untuk menyelesaikan semua persyaratan, baik porto polio maupun karya tulis ilmiah. Tidak mudah memang. Tapi, mungkin ini pengalaman yang kesekian yang ku alami. Aku pernah mewakili GPAI Magetan untuk maju ke propinsi. Meskipun aku hanya mampu meraih harapan I, tapi aku tetap bersyukur atas capaianku. Kala itu, aku juga mempersiapkan semuanya dalamkeadaan mendadak. Tapi aku mencoba mneikmatinya.
Meskipun aku hanya mampu meraih harapan 1 di propinsi, aku berhak mendapatkan hadiah. Hadiah yang sangat istimewa menurutku. Aku diberi kesempatan untuk ikut seleksi program “Visiting Teacher ke Wilayah Pebatasan Negara”. Di Jawa Timur, aku harus berhadapan dengan teman teman gupres seangkatanku maupun seniorku. Peserta Jatim, semua mencapai 40 orang. Sementara Jawa Timur hanya mendapatkan kuota 2 orang. Aku sendiri tidak merasa yakin akalau aku bisa menyisihkan sekian besar pesaingku, yang diatass kertas berada di atas. Juara gupres dari beberpa angkatan emgikuti, dirambah dengan instruktur Nasional yang namanya sudah sangat kami kenal.
Dari 40 pendaftar, Jatim akan mengirim 4 nama yang akan dikirim ke Direktorat PAI Kementrian Agama, untuk kemudian diseleksi lagi dan Jatim hanya akan mendapatka 2 peserta. Alhamdulillah…….akhirnya aku terpilih untuk mewakili Jawa Timur dalam program itu. Luar bisa rasanya. Seolah tak percaya…..namaku…..asal daerahku…..nama sekolahku tertulis jelas di situ. Ketika semua senior memberi ucapan selamat, aku masih juga tidak percaya. Aku bertugas di Kota Tidore Kepulauan.
Sepulang dari Tidore Kepulauan, aku kembali terpilih untuk mengikuti Pelatihan Instruktur GPAI yang diadakan oleh Direktorat PAI Kementrian Agama. Kali ini aku berangkat bersama senior GPAI JATIM, bunda Ir. Syamsiyah Nugroho, S.Ag., M.Pd.I. Sesuatu banget, ketika aku mendapatkan kesempatan belajar bersama beliau. Apalagi beliau berkenan sekamar denganku.
Selain itu, aku juga mendapat kesempatan menjadi Intruktur Kabupaten Magetan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga kabupaten Magetan. Selain sebagai intruktur, aku pun menjalankan tugas sebagai guru PAI di sekolah. Aku juga tetap membimbing ekstra pramuka, kesukaanku. Alhamdulillah, bersama mereka, aku dan anak-anak berhasil membawa pulang 5 piala pada Galang Scout Competition tingkat karesidenan Madiun yang dilaksanakan oleh MAN 1 Magetan, yatu juara 1 Pionering, Juara 2 Scout Oration, Juara 2 Pantomim, Juara 3 daur ulang dan juara 3 poster.
Bahagia bisa mendampingi mereka meraih prestasi. Di bidang PAI pun aku berhasil mendampingi anak-anak untuk membawa 3 piala, yaitu juara 1 Ceraah PAI, juara 2 MTQ putra, dan Juara 3 MTQ Putri. Tahun berikutya, aku berhail mendampingi anak-anak untuk mengikuti lomba cerdas cermat PAI di Proinsi Jawa Timur. Meskipun kami gagal melangkah menuju Makassar, tapi ini merupakan sesuatu banget, ketika kami menjadi team kuda hitam diantara para juara bertahan.
Kini kebahagiaan itu semakin lengkap, ketika aku ditunjuk Bapak Kepala Sekolah mewakili sekolahku untuk maju ke penyisihan guru berprestasi kabupaten Magetan dan aku bisa mendapatkann juara 1. Yang paling membahagiakan aku, nama sekolahku kembali tercantum di kertas putih yang bertanda tangan pejabat DinasPendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga kabupaten Magetan.
Menurutku, gupres adalah sebuah ajang bergengsi. Dan sepertinya, ajang ini membuat banyak orang berusaha untuk menjadi yang terbaik. Aku tidak mau mengecewakan almamater dan orang-orang yang mempercayai aku. Alhamdulillah…..dengan dukungan ayah, bapak ibu, sahabt dan teman-teman SMPN 1 Karas akuberhasil mendapatkan peringkat 1. Keberhasilanku adalah keberhasilan SMPN 1 Karas. kesuksesanku adalah kesuksesan SMPN 1 Karas. Aku bertekad, akan terus mengabdikan diriku di SMPN 1 Karas sampai ada tugas lain yang memisahkan aku dengan SMPN 1 Karas.
Love you SMPN 1 Karas and my frieds in SMPN 1 Karas. Terima kasih atas dukungan, kerjasama dan bantuannya. I hope SMPN 1 Karas akan menjadi salah satu sekolah yang diperhitungkan di daerah sekitarku. Semoga kemenangan ini, membawa berkahuntuk SMPN 1 Karas, dan bisa membawa anak-anak untuk beporestasi dan membantu mewujudkan impian-impian mereka.
Beri Komentar